Bulan September lalu, kebetulan saya ada waktu libur di rumah yang cukup panjang. Pertama, karna memang jatah cuti tahunan saya masih sisa 4 (empat). Sementara Oktober sudah reset — jika tidak dipakai akan hangus. Kedua, karna saya dapat perintah tugas WFH. Padahal harusnya pekerja operator seperti saya ini tidak mungkin di WFH-in.
Singkat cerita setelah beberapa hari status WFH selesai. Bulan September masih ada beberapa hari lagi. Yasudah, kesempatan untuk menghabiskan sisa cuti tahunan pun akhirnya bisa terealisasi.
Sebenarnya bisa saja saat masa WFH itu saya gunakan untuk liburan. Namun rasanya agak kurang enak gimana gitu. Masak orang lagi disuruh isolasi di rumah malah liburan.
Nah, beda cerita kalau liburnya memang pakai cuti sendiri. Bebas kan yaa. Mau dipakai ngapain juga. Meskipun sebenarnya dimasa pandemi ini gak bisa sebebas maunya kita juga sih. Dimana-mana mesti ada aturan protokol covid-19 yang memang harus ditaati bersama.
Iyaa itu.
Yang terpenting tetap pakai protokol yang sudah diatur saja. Jaga kebersihan dan jaga jarak aman.
Okay.. ayo berangkat liburan!
Pada kesempatan kali ini kita hanya memilih liburan yang dekat-dekat saja. Gak sampai keluar kota jauh. Cuman ke Anyer kok. Jadi untuk resiko terpapar ke zona merah mudah-mudahan sih enggak yaa. Aman lah insyaaAllah kalau cuman ke Anyer.
Meskipun gak tahu juga kan yaa. Kalau ternyata di Anyer itu ada orang-orang luar kota sana yang sedang berliburan. Jadinya sama aja. Mau keluar kota apa enggak. Wes.. gak usah dipikirin lah. Anggap saja tidak ada. Heheh..
Baiklah. Sekarang kita masuk ke cerita intinya. Sesuai judul.
Pengalaman Menginap di Marbella Hotel, Convention & Spa Anyer
Cari-cari referensi hotel yang mana yang mau dikunjungi. Tanpa banyak mikir. Entah kenapa kok tiba-tiba saja saya kepilih Marbella Hotel Convention and Spa Anyer ini. Salah satu yang jadi alasannya adalah dari harganya yang cukup terjangkau. Standar lah. Hotel bintang lima dengan harga 600ribuan — atau $42.14 tepatnya. Fasilitasnya cukup lengkap.
Waktu itu saya pesannya pakai saldo Paypal. Hasil dari kerjasama blogging beberapa waktu lalu. Daripada withdraw ke bank lokal kena biaya potongan yang lumayan kan ya. Mending dipakai untuk pembayaran saja. Atau dijual ke orang yang butuh saldo paypal.
Awalnya saya itu pengen ke hotel yang baru di Anyer. Namanya Hotel Novus Jiva Anyer. Dari sejak lama kepikiran pengennya kesitu. Tapi Qadarullah karna budget-nya sudah kepakai untuk kebutuhan lain — yang cukup lumayan menguras tabungan. Akhirnya kita pilih destinasi alternatif lain yang lebih sesuai dengan kantong.
Biasakan Baca Review Sebelum Pesan Hotel
Ini tuh sebenarnya udah wajib. Tapi entah kenapa saya kok kelupaan. Kayak ngerasa udah yakin aja. Pas lihat ada penawaran harga termurah — kata aplikasinya. Terus ada hitung mundur kalau gak selesaikan pembayaran promo ini akan lewat. Langsung kepancing buat deal — udah aja ke transfer.
Barulah setelah itu baca-baca beberapa ulasan yang ada di aplikasi maupun yang ada di Maps.
Alamak!
Ulasannya ternyata tidak menyenangkan. Mendadak kepikiran untuk refund. Namun sayangnya khusus untuk pemesanan kamar dengan promo harga termurah tadi itu. Tidak bisa dibatalkan. Kalau mau batal maka uang yang sudah dibayar hangus.
Yasudah mau gimana.
Bismillah.. lanjut saja lah.
Oh iya, pengalaman tidak menyenangkan yang saya maksud disini bukan seperti biasanya yaa. Seperti kamar kurang bersih atau kurang fasilitas ini itu. Bukan. Ini ceritanya agak menyeramkan. Pengalaman mistis gitu. Horor!
Gak tahu bener apa enggak. Tapi sampai lihat di youtube juga rame. Banyak beberapa youtuber yang memberikan review pengalaman serupa tentang si Hotel Marbella Anyer ini.
***
Saya dan keluarga meyakini hantu atau semacamnya itu tidak ada. Kalau golongan jin dan syaithan iyaa benar adanya. Tapi kalau orang bunuh diri terus jadi roh gentayangan, pocong, kuntilanak atau apalah itu gak ada.
Pun alam kita antara manusia dan jin itu kan berbeda. Secara fitrahnya masing-masing gak boleh melewati batas alamnya. Adapun yang menganggu itu bisa jadi memang dari golongan jin kafir atau syaithan. Kalau sampai jadi ada penampakan atau yang semacamnya, biasanya itu berawal dari pikiran kita saja.
Maka cukuplah Allah Azza wa Jalla sebagai sebaik-baik tempat untuk meminta perlindungan. Perbanyak dzikir dan mengingat Allah. Hal-hal ghaib semacam ini berkaitan sekali dengan masalah aqidah dan tauhid. Jangan sampai percaya yang aneh-aneh malah jatuhnya jadi syirik.
Semoga Allah jauhkan kita dari hal-hal semacam itu.
Hotel Marbella Anyer, Hotel Tua yang Menyeramkan?
Bismillah.. hari H tiba. Kita sampai disana sekitar jam 3 sore. Alhamdulillah kita dapat kamar yang gak jauh dari lokasi resepsionis. Masih di satu gedung yang sama. Pun berada di lantai dua — gak sampai naik lift. Gak juga melewati lorong yang panjang.
Tadinya mesan yang studio room. Alhamdulillah dapat yang deluxe. Dikarenakan kamar yang saya pesan adanya twin bed. Sementara saya butuh yang double bed — king atau queen size.
Sepertinya ini pertanda awal yang cukup baik, bukan? 😀
Masuk ke kamar. Cukup luas. Ada ruang TV. Ada meja makan dan dapur. Gak ada kompor tapi ada wastafel buat nyuci piring. Ada kulkas dua pintu. Ada minuman botol mineral dan set teh kopi. Juga teko listrik untuk masak airnya.
AC ada dua, satu di kamar dan satunya diluar kamar. Ada sofa — yang ternyata bisa diratain buat tiduran. Ada balkon dengan meja dan kursi buat bersantai diluar. TV nya sudah yang flat. Sayangnya saya lupa bawa kabel HDMI. Aturannya bisa dipakai buat nonton youtube dari iPad. Soalnya lihat dari beberapa ulasan bilangnya masih TV tabung. Tapi gak masalah. Di rumah juga gak pakai TV sih.
Kamar mandi ada bathtube. Cocok buat mandiin anak-anak. Maklum biasanya kalau di rumah direndam di ember. Sekali dimasukin ke bathtube wajar aja Gheziyah sampai kegirangan. Eh, tapi emaknya juga ikut kesenangan deh kayaknya.
Di kamar ada meja hias, lemari dua pintu, meja nakas dengan lampu tidur. Kamarnya juga cukup luas. Sayangnya AC di kamar tidak dingin. Hanya angin sepoi-sepoi saja. AC diluar kamar malah dingin.
Sorenya kita sempat main di kolam renang dan ke pantai juga sebentar. Cukup menyenangkan. Kolam renangnya luas. Sampai ada pohon-pohon kelapanya segala disekitar kolam. Berhadapan dengan pinggiran pantai langsung. Jadi memang view-nya masih terbilang oke lah.
Hanya saja memang, secara keseluruhan hotel ini memang sudah tua. Mau dilihat dari sisi mana pun kelihatan tuanya. Kolam renang juga rasanya kurang terawat. Sampai mau cari handuk di kolam renang pun tidak tersedia. Yang jagain kolam — entah saya gak merhatiin —sepertinya tidak ada. Airnya agak kotor.
Pun jalan mau kembali ke kamar agak lembab. Soalnya memang orang-orang pada bilasan langsung ke kamar masing-masing deh kayaknya. Kalau udah agak gelap, jalan ke lorong menuju kamar itu memang penerangannya kurang. Ada beberapa lampu yang tidak menyala.
Tembok luar gedung hotel ini juga sudah kelihatan banget tuanya. Jadi memang gak heran sih sangat mendukung lah untuk dibilang menyeramkan. Walaupun sebenarnya kalau gak dipikirin yang aneh-aneh. Biasa saja.
Oh iya, malamnya saya juga sempat keluar hotel untuk cari makan malam. Alhamdulillah, juga aman kok. Anak dan istri tinggal di kamar.
Shubuh esok harinya saya juga sempat jalan ke gedung seberang. Mau cari tahu lokasi kolam renang yang satunya. Soalnya di Marbella ini kan kolam renangnya ada dua. Suasananya sepi. Entah karna masih pagi sekali. Sepertinya ini yang dibilang gedung apartemen itu.
Jadinya hari sebelum pulang sehabis sarapan kita mainnya di kolam renang utama saja. Untuk soal menu sarapan, kalau kata saya sih rasanya standard. Tapi cukup lengkap. Menu utamanya kurang variasi.
Tips Menginap di Hotel Tertua di Anyer
Jadi…
Bagaimana pengalaman saya dan keluarga selama menginap satu malam di Hotel Marbella Anyer?
Alhamdulillah.
Tidak ada hal yang aneh-aneh. Secara keseluruhan cukup nyaman.
Menurut saya memang rata-rata hotel di Anyer itu kan kebanyakan memang sudah tua dan agak kurang terawat. Yang bagus dan apalagi yang modern itu ada sih, tapi paling cuman beberapa. Satu atau dua. Saat ini menurut saya yang bagus itu Hotel Novus Jiva Anyer. Hotel Aston, Villa Ubud Anyer, Mambruk Hotel terus apalagi?
Lalu, gimana dengan beberapa pengalaman pengunjung lain yang bilang hotel ini menyeramkan?
Iya itu kembali ke masing-masing. Mungkin benar jika ada yang merasa diganggu. Tapi ternyata masih ada juga kok pengunjung lain yang aman-aman saja.
Jika sekiranya Anda masih bisa memilih untuk cari hotel yang lebih bagus. Tentu lebih baik cari yang lebih nyaman. Masalahnya jika Anda sudah terlanjur pesan hotel ini — seperti saya. Maka yasudah tidak mengapa. Menginap saja.
Tips dari saya sederhana. Di paragraf sebelumnya sudah saya singgung sedikit.
- Yang paling penting pertama, niat Anda baik
- Jaga adab dan tutur kata yang baik
- Perbanyak dzikir / mengingat Allah Azza wa Jalla
- Selalu meminta perlindungan hanya kepada Allah
Tidak perlu yang aneh-aneh. Seperti ucapan-ucapan tertentu lah. Pakai baju ini baju itu lah. Malah yang ada hal semacam itu bisa membuat celah untuk syaithan masuk ke dalam diri Anda. Ketakutan yang berlebihan juga tidak baik.
Saya dan keluarga juga belum tentu sepenuhnya baik. Namun kami sebisa mungkin tetap mengamalkan dzikir-dzikir rutin yang sehari-hari saja.
Sebagai contoh, mau berangkat dari rumah baca dzikir keluar rumah. Di perjalanan naik kendaraan dzikir lagi. Bahkan sebelumnya dari awal bangun pagi dzikir, shalat shubuh lanjut dzikir pagi.
Sampainya di suatu tempat yang kita kunjungi juga ada dzikirnya yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam. Masuk ke kamar jangan lupa ucapkan salam. Jika mau boleh juga lanjut shalat sunnah mutlak. Jika memang masuk waktu shalat wajib, karna kita habis safar boleh tunaikan shalat di kamar hotel saja bersama keluarga.
Masuk keluar kamar mandi dzikir. Jika sudah lewat maghrib tutup jendela atau tirai ucapkan Basmalah. Sebelum makan dan minum ucapkan Basmalah. Sebelum rebahan di tempat tidur, kibaskan terlebih dahulu dengan ucapkan Basmalah.
Iyaa, itu hanya sebagai contoh.
Mungkin ada beberapa lagi yang lain. Yang penting yang kita amalkan ada tuntunannya. Bukan sembarangan kata orang tua, kata orang zaman dulu, kata nenek moyang, kata adat seperti ini. Jangan!
Intinya itu semua dzikir sehari-hari. Jangan pula di rumah kita ingat rutin mengamalkannya, namun ketika liburan lantas ditinggalkan atau lupa.
Ada juga yang bilang nyalakan murottal saja di kamar biar lebih tenang. Iyaa boleh. Tapi akan lebih baik lagi jika kita langsung yang baca Quran. Terkadang ada orang yang merasa cukup dengan hidupkan murottal saja. Tapi dirinya malah enggan membaca Quran itu sendiri. Atau bahkan dirinya sendiri lalai dari mengingat Allah Azza wa Jalla. Ini keliru juga.
***
Kesimpulan
Tips sederhana yang saya sampaikan diatas juga berlaku untuk dimana saja kita berada. Mau kemanapun kita berpergian. Hendaklah kita senantiasa iringi dengan doa-doa dan dzikir. Mudah-mudahan InsyaaAllah pengalaman liburan yang kita jalani akan lebih menyenangkan. Bukan hanya me-refresh pikiran saja yang didapat. Namun hati ini pun juga bakal ikut dapat ketenangan. InsyaaAllah.
Satu pertanyaan lagi.
Apakah jika ada kesempatan di waktu lain saya akan menginap kembali ke hotel ini?
Jawabnya, tidak! 😀
Bukan karna hotel ini tua atau rumor yang menyeramkannya itu. Tapi lebih karna menurut saya masih ada hotel lain yang lebih bagus saja.
Kalau dikasih nginap gratis?
Mau dong! Heheh..
Demikian. Semoga bermanfaat.
Baarakallahu fiikum.. 🙂
Villa Ubud Anyer Tawarkan Private Swimming Pool - Chaidir.Web.ID
[…] ini saya sudah pernah mencicipi menginap disana. Saya juga pernah menulis cerita pengalaman saat menginap di Hotel Marbella yang katanya menyeramkan itu. Coba deh […]
·Rino
Inilah testimoni orang orang yang dilindungi karena hati dan pikirannya bersih,always connect to Allah and standing in sunnah..
Jin disana nggak berani ganggu malah pada mental semua karena orang orang beriman itu bercahaya dan mereka silau akan cahaya itu.
Jadi salutlah saya dan terima kasih sudah sharing..
·Bumbon
Saya juga merasa ngeri mendengar cerita pak chaidir ini, hihihi
·Chaidir
Wah, ada bumbon dapoer cilegon. 🙂
·Makasih sudah mampir pak rey.