Akhir-akhir ini entah kenapa saya sering memikirkan tentang dunia pendidikan. Iyaa mungkin juga karna saat ini saya baru merasakan seperti apa rasanya ketika berada di dalam sebuah pola pendidikan di perguruan tinggi. Dan saya memutuskan untuk merenungkan dengan membandingkan pengalaman-pengalaman yang pernah saya peroleh selama saya berada di dunia pendidikan sekolahan waktu itu mulai dari saya SD, SMP hingga ke tingkat SMK/SMA. Pada akhirnya saya menemukan sebuah fakta atau kenyataan yang ketika kita masih berada di sekolah tersebut mungkin kita tidak pernah tahu dan belum terlalu memikirkannya.
Karna apa?? Karna menurut saya kita dari dulu hanya terlalu seringnya dihadapkan dengan pandangan-pandangan orangtua bahwa sekolah itu penting. Bagi yang tidak sekolah tidak akan dianggap oleh masyarakat dan ancamannya akan sulit mendapatkan pekerjaan. Bahasa sederhananya secara tidak langsung pikiran anak-anak pada masa sekolahan sudah dikunci dengan pernyataan “Orang yang tidak tamat sekolah tidak akan bisa SUKSES”. Pasti sahabat pernah mendengar orangtua bilang kayak gini ke anak-anaknya:
- Udah belajar aja bagus-bagus,
- Sekolah dulu yang bener,
- Kalau bisa dapat nilai bagus dan lulus pasti bisa berhasil,
- Mau jadi apa kamu kalau gak sekolah??
- Orang tua capek nyekolahin kamu tahu,
- Kalau punya ijazah pasti udah gampang nyari kerja,
- Orang yang gak sekolah itu gak berpendidikan,
- dll
Dan bandingkan dengan faktanya ketika sang Anak sudah tamat dari sekolah:
- Yesss, akhirnya saya bebas!!
- Gak terasa yaa tamat juga akhirnya,
- Ahirnya saya gak perlu capek lagi ngerjain tugas,
- Abis ini saya mau ngapain iyaa??
- Udah berminggu-minggu susah banget nih nyari kerja,
- Saya gak tahu mau kemana setelah ini,
- Iyaa gak papalah gaji kecil yang penting dapet kerja,
- Bro, gimana kabarnya sekarang?? Ada kerjaan??
- Saya mau nyoba kuliah dulu deh!!
- Mau kuliah tapi jurusan apa yaa??
Lalu Kenapa Harus Sekolah?
Mungkin benar ada beberapa orang yang bisa langsung berhasil ketika sudah tamat dari SMA atau SMK. Teman saya juga ada yang begitu tamat dari SMK keterima kerja di PLN, PGN, Perusahaan Swasta, Kerja di luar kota, Buruh Pabrik, Bengkel, Toko dll. Tapi coba deh tanya diri kalian masing-masing, apa memang itu target atau keinginan yang mau kita capai setelah bersusah payah menempuh pendidikan dan menghabiskan waktu selama 12 tahun duduk di bangku sekolah?? Saya jawab dengan pasti apa yang kita kerjakan itu kebanyakan belum tentu sesuai dengan apa yang menjadi impian kita dan belum tentu pula apa yang sudah kita pelajari selama di sekolah benar-benar kita pakai dipekerjaan yang saat ini kita jalani.
Ironisnya lagi, bagi yang mengalami kenyataan yang ternyata berbalik 180 derajat dari apa yang dikatakan orangtuanya sejak dulu. Ternyata kehidupan setelah selesai sekolah tidak seperti yang diharapkan. Sehingga banyak siswa yang setelah tamat seperti kehilangan arah dan tujuan. Tidak punya jalan yang ingin ditempuh. Kebingungan dengan jati dirinya sendiri mau dibawa kemana. Hanya bisa pasrah dengan kehidupan dan berjalan layaknya air sungai yang terus menghanyut dengan sendirinya. Waktu terus berlalu dan anehnya masih ada yang sanggup hanya bersantai-santai saja mengharapkan uang dari orangtua, sementara umurnya pun sebenernya udah layak untuk mempunyai penghasilan sendiri. Gak malu apa??
Kalau udah kejadian seperti ini, banyak orangtua yang juga tidak bisa bilang apa-apa lagi. Iyaa mungkin memang seperti inilah kemampuan anak saya. Dan bagi yang ekonomi orangtuanya bagus, tidak ada pilihan lain selain menyuruh dan terkadang pun memaksa anaknya untuk menempuh jenjang pendidikan berikutnya yaitu perkuliahan. Sama seperti pandangan diatas, orang tua menganggap sekolah dulu yang tinggi kelak pasti bisa berhasil. Terus kata mereka lagi, zaman sekarang ijazah SMA itu udah susah cari kerja, berarti minimal anak kita harus punya gelar lulus D3. Dan lebih bagus kalau bisa tamat sampai sarjana atau seterusnya.
Nah, dari pernyataan terakhir ini aja udah kelihatan bahwa faktanya dizaman sekarang ini kerjaan yang bagus itu minimal hanya mau menerima lulusan kuliahan. Kalau dulu iyaa mungkin lulusan SMA dan SMK itu udah keren kali, bisa diandalkan dan gampang diterima kerja. Kenyataanya, waktu terus berputar dan kemajuan pun terus ikut meningkat pula. Bayangkan ditahun-tahun berikutnya gimana kalau gak ada lagi kerjaan yang mau membuka lowongan untuk orang yang hanya bermodalkan ijazah dari sekolahan.
Terus Untuk Apa Kita Sekolah?
Ini perlu kita pikirkan bukan berarti saya menyuruh sahabat untuk berhenti sekolah atau mengatakan sekolah itu gak penting. Tapi saya mengajak sahabat berpikir sejenak apa yang menjadi alasan kita bersekolah tinggi-tinggi?? Apa yang ingin kita dapat dari sekolah?? Seharusnya kan kita itu mencari ILMU, bukan untuk mencari kerjaan atau gelar. Sekali lagi saya katakan yang utama adalah ILMU!! Tapi sayangnya anak zaman sekarang banyak yang melupakan hal ini. Menuntut ilmu setinggi langit ibaratkan hanya sebatas slogan dalam dunia pendidikan sekolahan. Buktinya, coba saya tanya ilmu apa saja yang bisa sahabat aplikasikan dan manfaatkan untuk kehidupan sahabat hingga saat ini, adakah?? Jarang sekali ada, pasti banyaknya kita udah melupakan. Udah tamat sekolah yaudah tinggalin aja tuh semua pelajaran dan buku-buku sekolah. Yang penting saya bisa kerja.
Padahal, kalau kita udah berilmu kerjaan itu pasti akan ada dimana aja deh dan ijazah maupun gelar itu pun pasti gak akan ada gunanya lagi. Percayalah!! Albert Einstein pun gak punya gelar tapi berhasil menjadi sejarah sepanjang masa bukan harus jadi sarjana dulu. Karna apa?? Dia punya ilmu yang orang lain tidak bisa pelajari dizamannya. Gak usah saya sebutin satu per satu udah banyak contoh yang lain. Nah, sayangnya banyak siswa yang terlena dengan pola belajar disekolahan.
Untuk Apa dapat nilai A di Sekolah?
Perlu kita ketahui sahabat, ilmu yang baik itu adalah ilmu yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita bukan sebatas ilmu yang bisa dapetin nilai A atau 100 dari guru maupun dosen kita. Ilmu yang bermanfaat lah istilahnya. Bayangkan kita seringnya malah mendapatkan ilmu yang bener-bener bermanfaat untuk diri kita itu dari luar pelajaran sekolah atau kehidupan sehari-hari. Contoh, belajar naik sepeda motor, pandai main gitar dan piano, berenang, membuat masakan enak, pandai baca Al-Quran, bisa buat lagu dan pandai nyanyi, bisa lancar bahasa Inggris. Apa semua itu bisa kita dapat hanya dengan duduk-duduk di kelas?? Gak mungkin bisa lah, mana pernah itu masuk dalam kurikulum pelajaran di kelas. Penting gak tuh untuk kita kuasai ilmunya?? Sangat penting bahkan. Mau jadi apa kalau kita gak punya keahlian atau keterampilan yang bisa diandalkan??
Bandingkan, kalau misal kita gak bisa nguasai ilmu matematika yang tinggi, dikehidupan yang sebenarnya toh anak kecil pun udah pande nghitung uang jajan. Gak pande pelajaran fisika di sekolah, toh kita juga bisa ngira-ngira waktu dan kecepatan yang kita butuhkan untuk bisa sampai di suatu tempat. Nilai Bahasa Indonesia rendah, toh diluar kita tetep aman-aman aja tuh komunikasi sama orang. Gak pande baca peta geografi, sekarang bisa kok liat google maps atau GPS. Malah orang yang pandai Agama sekalipun ditempahnya itu bukan di sekolah, tapi karna dia sering gabung di pengajian dan rajin ke masjid dengerin ceramah.
Sekolah Kebanyakan TEORI
Siswa biasanya terlalu banyak diajarkan teori di atas kertas!! Ujung-ujungnya cepat lupa dengan tuh ilmu yang diajari. Hilang catatan hilanglah segalanya. Dan yang diajarkan pun hanya sebatas yang ada pada kurikulum atau buku pelajaran (diktat). Sehingga hanya siswa yang sejalan dengan cerita di buku dan pikiran guru/dosennya lah yang akan dianggap pintar di kelas. Karna faktanya guru hanya akan mudah memberikan nilai A kepada siswa yang alur pikirnya sama dengan apa yang ingin dia ajarkan dan ada di buku. Bahkan sekalipun itu salah, gak bermanfaat untuk kehidupan siswanya atau mungkin gak disukai oleh siswa-siswanya. Rasanya ini MAKSA kepentingan sepihak namanya. Dan ini memang saya dapat dari pengalaman saya pribadi.
Melalui tulisan ini saya hanya ingin mengajak sahabat untuk mau membuka hati dan pikiran sedikit saja, untuk melihat kenyataan sebenarnya di zaman sekarang ini tuh seperti apa?? Sudahkah kita berada di jalan yang tepat dengan pilihan kita?? Jangan sampai kita terlena menjadi siswa ataupun mahasiswa yang berada di sebuah zona nyaman dunia pendidikan. Saya sering mendapat dan memperhatikan teman-teman yang sangat sibuk dan serius dengan sekolah atau kuliahnya menjadi lupa diri. Iyaa, mereka lupa diri untuk TUMBUH. Mereka hanya mengejar apa yang diajarkan oleh sekolah. Ketika bisa mengerjakan soal sudah merasa pintar, ketika mendapat peringkat dan nilai bagus sudah merasa bangga dan puas. Disisi lain, sudahkah kita memperkaya pengetahuan dan kemampuan kita yang sesungguhnya?? Misal nih, sahabat minatnya dengan fotography. Karna disekolah gak pernah ada pelajaran fotography, sahabat jadi gak pernah lagi mempelajari hal itu. Yang dipelajari matematika terus!! Inilah yang membuat kita lupa diri.
Ilmu bukan sebatas di Sekolah
Coba perhatikan kenapa hanya sedikit orang yang sukses di bidang dan passionnya diluar sana?? Musisi handal, Fotographer profesional, Pengusaha sukses, Penyanyi terkenal, Juru Masak, Ahli desain, hingga seorang Pemimpin perusahaan sekalipun. Jawabnya bukan karena itu sudah bakat dan takdir mereka. Tapi karena hanya mereka lah yang terus memperjuangkan bakat mereka hingga akhirnya menjadi sebuah takdir yang mereka terima. Dan itu pun bisa terjadi karna sekolah memang tidak pernah mengajarkan mereka tentang bakat tersebut. Kalaulah sekolah ngajarin bakat itu, tentu akan banyak orang yang menjadi sukses dengan bidang dan passion yang sama. Lalu, dimasa depan sekolah perannya dimana??
Akhirnya, kita yang ngakunya berpendidikan seharusnya bisa membuat kesimpulan bahwa KEBANYAKAN:
- Sekolah hanya bisa mempersiapkan apa yang mereka tahu dan apa yang bisa mereka ajarkan kepada setiap siswanya.
- Sekolah tidak pernah mau tahu masa depan setiap siswanya. Kalau mau tahu kenapa coba gak ngajarin apa yang menjadi bakat siswa.
- Sekolah itu merusak dan melupakan kreatifitas siswa. Sering terjadi sekolah terus membatasi kemampuan siswa dengan sebatas nilai dan harus mau mengerjakan sesuai dengan apa yang sudah menjadi ketentuan.
- Sekolah ternyata hanya suka memberi harapan palsu tentang masa depan dan dunia kerja. Ini sering dijadikan bahan untuk mempromosikan sekolah saja.
- Tampaknya sekolah hanya mementingkan kemakmuran institusi itu sendiri ketimbang kemakmuran masa depan siswanya yang sudah lulus.
Baik VS Buruk Dunia Sekolah
Tapi, walaupun demikian kita pasti tidak bisa atau sulit lah untuk bisa merubah pola dan sistem yang sudah menjadi ketetepan pemerintah seperti itu. Juga bukan berarti pun semuanya buruk dan harus dirubah keseluruhan. Saya pribadi lebih suka mengambil hikmah atau berpikir yang baiknya saja. Karna saya berprinsip seburuk-buruk apapun keadaan yang kita alami pasti ada sisi kebaikan yang belum kita ketahui. Temukan saja hal itu!! Contohnya, dari sekolah yang bisa saya dapatkan adalah:
- Tentang kepribadian yang baik,
- Melatih disiplin diri,
- Mengenal pola pikir banyak orang,
- Bisa mempelajari situasi dan kondisi,
- Memperluas jaringan pertemanan,
- Mengetahui hal yang belum kita ketahui,
- Melatih berani berbicara, percaya diri dan bisa memimpin,
- Pengalaman berkompetisi,
- Mendapatkan beasiswa,
- Intinya iyaa menempah jati diri lah!! 😀
Mantep kan manfaatnya?? Nah, cuman jangan cepat bangga juga yaaa karna terkadang masih banyak juga yang malah belum bisa dapetin apa-apa seperti diatas saya sebutkan dan tanpa disadari malah dapetin dampak buruknya aja, seperti:
- Kepribadian anak alay,
- Ngomong suka-suka,
- Gak bisa menjadi pemimpin,
- Belum bisa bicara didepan banyak orang / gak percaya diri,
- Hidupnya cuman malas-malasan,
- Gak jujur sama diri sendiri karna biasa nyontek,
- Berani ngelawan orang yang lebih tua,
- Cuman menghabiskan uang orangtua,
- Belum bisa nentukan arah tujuan hidup,
- Cuman mau senang-senang bareng teman,
- Merusak jati diri dengan pergaulan bebas!!
Gimana?? Gak nyesel apa capek-capek sekolah toh malah dapetnya cuman keburukan untuk diri kita sendiri. Sekolah gak akan pernah mau tahu tentang hal buruk ini!! Yang dibanggakan hanya kalau siswanya baik saja. Sadar lah kawan, lihatlah kehidupan yang sebenarnya lebih keras dari apa yang kita bayangkan saat disekolahan.
Sebelum mengakhiri saran saya, bagi sahabat yang masih berada di dunia pendidikan, iyaa tetaplah bersekolah dan berkuliah tapi ingat, intinya kita harus mengutamakan bidang apa yang benar-benar kita suka dan minati kemudian terus kembangkan apa yang kita inginkan tersebut. Bagi pembaca yang saat ini mungkin sudah menjadi orangtua, saya mohon maaf kalau ada perkataan diatas yang sudah menyinggung. Saya mengerti setiap orangtua pasti hanya menginginkan agar anaknya bisa menjadi orang yang SUKSES dimasa depan. Tapi ingatlah sebaiknya kita itu hanya perlu terus mendukung bidang apa yang menjadi passion sang anak saat ini, dan kalau bisa bantu mereka untuk menemukannya lalu cukup biarkan saja mereka mendapatkan kemampuan dari situ jangan dipaksakan. Gak pintar di sekolahan belum tentu dia bodoh di dalam kehidupan yang sebenarnya, bukan??
Lihatlah wajah-wajah berikut ini, masa depan mereka ternyata bisa SUKSES luar biasa dan dikenal banyak orang. Mereka kebanyakan mendapatkannya bukan karena SEKOLAH, tapi karena PASSION mereka sendiri dan buktinya merekalah yang menjadi SEJARAH!!!
Sekian dari saya, sekali lagi pikirkan “What do you want to be in the future??”
Semangat Berkarya!! Ayo Berbagi..
Ilyas
??????????????????????????????
·Maulana Muhammad
Sangat menginpirasi sekali. awalnya saya binggung tentang apa sih gunanya sekolah?
·kenapa harus sekolah? apakah sekolah bisa menjamin sukses? dan setelah membaca blog ini, saya bisa memahaminya dan saya bisa melangkah kedepan lagi. terimakasih 🙂
Afzam
Ihh ini ni bener bgt mantap
·ali asrim
Gilakkkk….
·Tulisan lo keren bget broo
Mksi bnyk ne blognya…
Bisa membuka wawasan kita lebih jauh tntng pendidikan.sumpah,,,,,mantep n salut ama blognya.mksi broooo
Andreas
Menurut saya, sekolah setinggi mungkin itu perlu, sejauh kita melakukannya dengan benar.
·Karena banyak sekali pada praktiknya, selama menjalani masa study, kita tidak melakukan dengan benar. Contohnya kita tidak belajar dengan baik, mengandalkan bocoran soal, mengandalkan belas kasihan guru dosen dll.
Menjadi orang berilmu itu wajib, apalagi ditambah dengan moral yang baik, pasti hasilnya luar biasa.
Mari kita tidak lagi beranggapan bahwa sekolah tinggi itu buang-buang waktu, tidak menjamin kesuksesan, dll.
Mari kita memperbaiki diri dan memajukan bangsa ini dengan kualitas kita.
Karena setiap manusia itu unik dan memiliki jalan dan cara masing masing.
Terimakasih.
Salam persaudaraan.
Faisal Sidiq
Ya betul sekali gan (y), saya mantan siswa di SMKN9 ***** yang baru 2 minggu keluar dari sekolah meskipun baru kelas 11 (kelas2). Soalnya disekolah tidak diajarkan untuk.jadi wirausahawan, dan setelah saya saya pikir sekolah hanya membunuh kreatifitas siswa saja, sekolah menjadikan kita hanya untuk mementingkan diri sendiri saja. Sedangkan kita hidup harus ada manfaatnya bagi orang lain kan ?
·Tapi syukur Alhamdulillahnya orangtua saya menerapkan sistem (Liberal) dikeluarga saya, sehingga ketika saya keluar dari sekolah, Bapk/Ibu saya tidak marah karena inilah pilihan hidup saya. Dan saya sudah siap menerima ocehan dari sodara & masyarakat.
kharis putra
sekolah itu tidak penting,
·hanya menghabiskan uang dan waktu .
Rcv 722003
Saya masih umur 12 tahun mas ,dan saya sudah sadar akan hal ini sejak dulu kali
Mmang shrusnya pmrintah yang bergerak dan menindak lanjuti pendidikan anak bangsa ini , shrusnya sistem pendidikan diubah , pljaran nya disesuaikan dengan bidang dan passion muridnya , bukan malah siswa dibuat bingung dengan pljran yg tidak penting , tidak berguna dan tidak berhubungan dengan bidang dan passion awalnya , karena hal itu akan menghambat siswa untuk mengembangkan dan mencapai apa yg menjadi passion dan bidangnya di masa depan
Contoh saja messi , dia sejak kecil memang potensi nya di bola , maka yg diplajarin ya sepakbola trs menerus , ga pernah bljr rumus matematika , ppkn , sejarah , fisika , dll yg ga ada hubungannya dengan sepakbola , kalau mungkin nnti messi diwawancaraipun , tidak akan pernah membahas pljaran matematika , ppkn , sejarah , fisika yg ga penting dan ga berhubungan dengan sepakbola
Saya yakin juga messi kalau ditanya tntang peljaran sd smp sma juga ga akan ngerti atau kalo seandainya pernah mempljari paling juga lupa , tpi kalo ditanya soal bola pastilah dia ngerti semua , karena emg dia jagoannya
Pesan saya ya buat pemerintah , harus baca blog artikel ini dengan baik baik dan harus bertindak dengan tegas dan cepat
Salam kenall juga mas chaidir…
·Lila
Di antara sekian milliar penduduk dunia yg sukses tanpa sekolah ternyata cuma 5? Dan yg 5 itu juga kehidupannya di bantu sama mereka yg sekolah seperti Dokter & Penegak hukum (pekerjaan dg lisensi dari pemerintah).
·IlhamEnzai
sekolah itu sampah! Saya udah mau berhenti tpi dilarang sma ortu
·Fadel Albatawi
Terimakasih mas tulisan ini sangat menyentuh hati saya yang masih di bangku sekolah, sangat memotivasi saya untuk berbenah diri. yang saya mau tanyakan mas bagaimana seharusnya kita menyikapi guru yang memaksakan kehendak harus sama dengan pola pikir beliau yang membatasi kreatifitas kita selaku siswa dan sering pula kejadian guru tsb salah tetapi tidak mau di koreksi kesalahannya seakan-akan dialah yang paling benar?
Ditunggu jawabannya mas 🙂
Salam kenal
·Chaidir
Salam kenal Mas Fadel, 🙂
Memang rasanya tidak menyenangkan kalau ketemu guru yang seperti itu. Saya pribadi dulu pernah ngerasain juga. Selagi saya benar dan saya bisa buktikan kalau ternyata guru saya memang salah, maka saya akan sampaikan. Terkadang mungkin ada gengsi yang buat guru gak mau nerima koreksi. Tapi justru guru yang baik itu yang bisa memahami muridnya kan? Dan jangan sampai kreatifitas Mas Fadel terbatasi hanya karna aturan2 di bangku sekolah. 🙂
·Agus Salim
sekolah cukup sma saja,. selanjutnya kembangkanlah diri di kehidupan sebenarnya,. lanjutkan ke jenjang kuliah jika memang benar benar diperlukan untuk menunjang di kehidupan yang sebenarnya..
·Chaidir
Yuups setuju dengan Mas Agus Salim..
·Yg paling penting kita bisa berguna di kehidupan yang sebenarnya!! ^_^
afan
Pendidikan membentuk pola pikir, sekaligus meningkatkan derajat karena orang yang berilmu akan ditingkatkan derajatnya. Ini dalam artian benar2 menuntut ilmu. Lain halnya bila sekolah hanya main2 (banyak yang main2). dan tuntutan bagi seorang pengajar tentunya juga mengenali potensi murid serta menjelaskan terapan ilmu dalam dunia kerja
·Chaidir
Benar sekali itu Mas.. yang paling penting dari pendidikan sebenarnya iyaa itu membentuk karakter dan pola pikir. Hanya saja masih banyak kenyataannya pelajar2 yang gak paham betul dengan manfaat ini. Kalau gak bisa membatasi diri, yang ada malah bisa terbentuk karakter dan pola pikir yang tidak baik juga. Saya perhatikan hanya sedikit pula pengajar yang peduli. 😀
·Lozz Akbar
Sekolah itu menurut saya satu dari sekian media untuk mencari ilmu mas.. Dalam pencinta alam sekolah itu ibarat survival kit yang kita jadikan sebagai alat pendukung untuk bertahan hidup saat di hutan. Jadi terserah pelaku hendak melakukan improvisasi untuk bertahan hidup di hutan nanti.
·Chaidir
Mantep Mas.. bener juga yaaa.. n_n
·Intinya semua itu kembali ke diri masing-masing aja yaa Mas. Syukur-syukur kalau setiap pelajar punya kesadaran diri yang kuat, jadi bisa lebih bermanfaat. Begitu juga dengan pengajar.
Nurhady Muhammad
sekolah, bukan karena sekolah.
·sistim pendidikan yang harus berbenah……..
lebih enjoy jika ikut komunitas belajar, lebih fleksibel….
salam kenal
Chaidir
Sayangnya komunitas belajar seperti itu masih sering diremehkan yaa..
Orang-orang lebih bangga duduk di pendidikan formal.. o.O
Salam Persabatan Mas Nurhady Muhammad
·Rosna Hermawan
sekolah itu memang penting, akan tetapi lebih penting lagi jika kita mampu mengeksploitasi apa yg kita pelajari dari sekolah.
tapi sayangnya, skrg sekolah ibarat berangkat-duduk-pulang-dst.
Salam kenal kak, Mengapa Pendidikan Indonesia Sulit Maju? => http://indoworld.blogspot.com/2013/09/mengapa-pendidikan-indonesia-sulit-maju.html
·Chaidir
Nah, itu dia kalau udah paham jangan sampai kita terus-terusan ikut dan terjerumus dalam pola yang salah!! Sekalipun kita mesti sekolah, tetep ingat kita yang mengemudikan arah dan tujuan kita mau jadi seperti apa dan apa yang mau kita dapat… ^_^
Salam kenal jga..
·Habib Asyrafy
Iya, terlalu banyak orang yang mencari kenapa aku harus sekolah dan kenapa saya harus sekolah di google… Jawabannya ya memang tidak harus.. ya kan?
·Hei ngomong-ngomong judul postingmu sama dengan judul posting saya dir.. coba search di google
Chaidir
Iyaaa bg.. sangat disayangkan banyak orang yang sekolah tapi dirinya sendiri sebenarnya juga gak tahu kenapa dia sekolah.. untup apa seperti gak ada tujuan jelas..
Waah,, tulisan punya abg udah di halaman pertama yaa?? ^_^ heheh
·Chaidir
iyaa bener mbak,,
kbnyakan emg kta yg udah lulus dari pndidikn di Sekolah lah baru bisa sadar dn paham..
Makanya, ini perlu kta sampaikan atau sekedar ingetin yg lain.. 😀
·vera astanti
Yup, sampai sejauh ini, aku baru bisa berpikir, selama aku sekolah selama itu, ilmu apa yang bisa aku manfaatkan untuk orang lain. Kenapa selalu mengejar nilai dan bukannya kualitas diri?
beribu pertanyaan yang sering diabaikan karena terlalu menggantungkan diri pada orangtua. -_-
·