Postingan ini saya buat sebenarnya karna permintaan teman-teman satu kelas saya yang mungkin memang lagi pada butuh layout rangkaian ini, jadi sekalian lah saya share melalui Jurnal Precious. 😀 Yang berikut ini susunan komponen nya saya sesuaikan dengan kondisi lubang PCB yang saya pakai. Kalau sahabat sudah terlanjur memasang komponen di PCB iyaa disesuaikan aja lah sambungannya jadi iyaa pasti gak sama persisi. Kalau mau sama dengan yang saya buat mau gak mau sahabat mesti pasang komponen ulang. Rangkaian Regulator Tegangan dengan menggunakan IC L200 ini merupakan tugas dari mata kuliah Rangkaian Elektronika. Lumayan juga lah modal biaya untuk beli komponennya ditambah lagi ada beberapa yang susah dicari jadi mesti mondar-mandir, makanya rasanya sayang kali udah kek gitu gak bisa pulak awak nyiapkan rangkaiannya alias RUGI. Saya pribadi, Alhamdulillah hari Kamis malam (09/05/13) kemarin baru berhasil buat rangkaian ini.
Setelah sebelumnya pecobaan pertama hampir selesai ternyata saya harus ulang ganti PCB karna ternyata untuk kabel jalurnya harus pakai yang diameternya agak besar. Terpaksa ulang dan buka komponen lagi. Untungnya gak ada yang cedera tuh komponen, terkhususnya tuk IC L200 sempet ngiranya udah rusak lah nih atau patah lah kakinya rupanya gak. Kemudian karna saya mau rakit ulang tuh rangkaian, disini lah terpikir untuk design layout nya dulu pakek visio suapaya lebih rapi ntar rangkaiannya. Soalnya kalau langsung sambung-sambung gitu aja ntar malah suka-suka pulak alias semrawut lah jadinya.
Layout Diagram untuk PCB (berlubang) Rangkaian Regulator Tegangan L200 7,5 Ampere
Keterangan Gambar:
Re = Resistor yang dihubungkan seri dengan Emitor TIP 2955 sebanyak 3 buah
Rb = Resistor yang terhubung antara Basis menuju pin no.1 L200
Rsc = Resistor yang nilainya 0,06 ohm (untuk arus 7,5 A) disini saya memakai 2 Resistor Paralel 0,22 ohm dan 0,1 ohm
R2 = Resistor antara pin 3 L200 dengan R1, saya memakai ukuran 1200 ohm
R1 = Potensiometer 10K
Untuk Vin dan Vout saya menggunakan socket (penghubung kabel) supaya bisa gampang kalau mau dibuka. Kalau gak ada iyaa langsung pakek kabel Vin dihubungkan ke output rangkaian penyearah dan Vout dihubungkan menuju output beban.
Untuk sambungan yang warnanya merah artinya sambungan dari bawah. Kalau yang hitam pakek kabel di atas rangkaian. (lihat screenshot dibawah)
Nah, singkat cerita setelah selesai merangkai ternyata pas saya uji tuh rangkaian tuk pertama kali hasil output nya belum sesuai dengan harapan. Di multi tester jarumnya naik terus langsung turun kayak ngukur capasitor gitu. Sempet mau nyerah soalnya udah jam 01.00 WIB waktu itu. Tapi pas saya cek rupanya ada yang belum tersambung dibagian jalur negatifnya (-) atau ground. Terus saya coba untuk yang kedu kalinya masih belum ada hasil. Dan rupanya masih ada jalur yang belum tersambung yaitu dibagian sambungan (kopelan) Rsc dan Rb keluaran menuju kaki nomor 2 IC L200. Iya jelas donk tegangan output nya jadi gak keluar. Untuk yang ketiga kali nya testing akhirnya berhasil. It Work!! 😀
Screenshot hasil foto dokumentasi rangkaian saya:
Kesimpulan yang bisa kita ambil untuk pelajaran dalam kehidupan menurut saya, untuk bisa berhasil kita memang harus benar-benar berjuang hingga kita sampai diakhir proses pencapaian hasil tersebut. Selangkah saja kita mundur atau berhenti dipertengahan proses itu maka apapun tidak akan pernah kita capai sama sekali. Ituu… 😀
Semangat Berkarya!! Salam Precious!!
primsa sembiring
eaya
·Chaidir
Cari apa bg primsa?? 🙂
·Anonymous
dir,gx bsa lbih sederhana gtu dir???
·kog bnyak amat lubangnya,bnyak yg gak terpake..
Chaidir
Bisa sebenarnya digabungin dalam satu lubang tiap sambungan,,
·tapi ntar jadi agak susah kalau mau diperbaiki.. 😀
Andrian Marbun
i don't get it
·Chaidir
Jadoo.. menyemak aja kau nih.. 😀
·