Sebelumnya coba Sahabat lihat dulu tulisan saya yang mereview tentang tampilan Template weblog ini “C15 White V2 Black”. Disana saya sempat menyinggung istilah Conditional Tag bukan?? Mungkin bagi sebagian sahabt ada yang sudah tahu dan mungkin dengan membaca tulisan itu ada pula yang sudah paham sedikit-sedikit. Buat sahabat yang belum paham seperti apa sebenarnya Conditional Tag itu, yuuk kita bahas aja sama-sama. ^_^
APA ITU CONDITIONAL TAG?
Menurut definisi saya, Pengertian dari Conditional Tag adalah suatu tag yang biasanya digunakan untuk membatasi fungsi daripada perintah atau bagian yang ada didalamnya sehingga hanya bekerja pada kondisi tertentu saja. Sama seperti halnya tag Bold yang apabila ada kata diapit didalamnya, maka penulisan <b>kata</b> tersebut akan menjadi bertuliskan kata (bercetak tebal). Prinsip daripada Syntax Conditional Tag ini pun hanya bekerja pada platform saja. Karna kalau di WordPress itu setahu saya dia menggunakan bahasa PHP. Jadi untuk membuat kondisi yang berbeda di setiap halaman biasa digunakan beberapa file yang terpisah. Kalau di kan file template nya cuman ada satu dan dalam format bahasa XML. 😀
Macam-macam Conditional Tag Blogger
Secara umum formula atau rumus dasar Conditional Tag seperti berikut ini:
Bentuk 1
<b:if cond=' kondisi tampilan == halaman A '> ISI KONTEN </b:if>
Artinya,
Jika kondisi tampilan sekarang ini adalah kondisi halaman A maka baru boleh tampilkan isi konten. Jika bukan kondisi halaman A jangan tampilkan isi konten tersebut. Atau sederhananya, jika sekarang ini Sahabat sedang membuka dan membaca halaman tulisan, maka konten yang diapit oleh kondisi halaman homepage dari weblog saya ini tidak akan pernah ditampilkan disini. Contohnya, jika ada empat halaman kita ingin mengubah satu halaman saja, maka gunakan bentuk ini untuk mengapit perintah yang akan digunakan. Sehingga tiga halaman lain tidak akan ikut mengalami perubahan.
Bentuk 2
<b:if cond=' kondisi tampilan != halaman A '> ISI KONTEN </b:if>
Coba lihat perbedaannya?? Hanya terletak pada tanda seru != ini saja, kalau yang pertama ==
Artinya,
Jika kondisi tampilan sekarang ini BUKAN kondisi halaman A maka baru boleh tampilkan isi konten. Jika kondisi tampilan benar halaman A jangan tampilkan isi konten. Atau perintah ini adalah kebalikan dari bentuk yang pertama. Contohnya, jika ada empat halaman kita ingin merubah tiga halaman sekaligus, maka gunakan bentuk ini untuk melakukan pengecualian perintah pada satu halaman yang tidak diinginkan tersebut.
Bentuk 3
<b:if cond=' kondisi tampilan == halaman A '> ISI KONTEN A <b:else/> KONTEN halaman lainnya </b:if>
Ini sudah agak lebih sulit. Bisa dikatakan ini semacam fungsi pilihan majemuk atau ganda. Yaitu dengan menambahkan tag <b:else> diantara tag <b:if>. Bedanya dengan bentuk yang pertama, conditional tag ini tentu lebih membatasi konten selain dari halaman yang diinginkan karna juga mencantumkan perintah jika kondisi nya tidak sesuai.
Artinya,
Jika kondisi tampilan sekarang adalah kondisi halaman A maka tampilkan isi konten A. Tapi jika bukan kondisi halaman A maka tampilkan konten halaman lainnya.
Bentuk 4
<b:if cond=' kondisi tampilan != halaman A '> KONTEN halaman lainnya <b:else/> ISI KONTEN A </b:if>
Yang ini kebalikan dari bentuk 3 tadi. Kelihatannya hampir sama saja fungsinya tapi tentu tetap ada perbedaanya. Yaitu nanti baru kelihatan disaat kita mau menggabungkan beberapa macam Conditional Tag sekaligus. Biasanya bentuk inilah yang wajib kita pakai bukan yang ketiga.
Artinya,
Jika kondisi tampilan sekarang bukan kondisi halaman A maka tampilkan isi konten halaman lainnya. Tapi jika benar adalah kondisi halaman A maka tampilkan isi konten A.
Penggunaan Conditional Tag pada Blogger
Dengan tag <b:if> ini kita bisa membuat design tampilan template blog kita menjadi berbeda-beda disetiap halamannya. Seperti gambar dibawah ini, tampilan antara Home Page dan Index Page dari Chaidir’s Web.
Gimana sudah paham dengan macam-macam bentuk dan fungsinya kan?? ^_^
Nah, sekarang kita lanjut dengan bagian-bagian halaman apa saja yang bisa kita atur dengan menggunakan fungsi dari Conditional Tag ini. Yuuk simak lagi penjelasan yang berikut ini..
JENIS CONDITIONAL TAG BLOGGER
1. Halaman Beranda (Home Page)
2. Halaman Pencarian (Index Page)
3. Halaman Artikel (Item Page)
4. Halaman Statis (Static Page)
5. Halaman Tak Dikenal (Error Page)
6. Halaman Arsip (Archive Page)
7. Halaman Spesifik (URL Page)
Mungkin cukup itu saja. Dan pada umumnya untuk membuat suatu tampilan blog yang menarik pun kita tidak perlu menggunakan semuanya. Kalau saya pribadi seringnya hanya menggunakan empat macam halaman pertama saja. Iyaah, seperti yang saya katakan diawal pada tulisan Template C15 White V2 Black bahwa tampilan weblog ini memiliki empat macam bentuk tampilan yang berbeda. Sekarang sudah terbongkar kan rahasianya?? ^_^ Hehehe… Sebenarnya jika sahabat benar-benar sudah bisa menguasai konsep dasar ini saja, itu berarti sahabat sudah bisa lhoh membuat blog dengan konsep Blogazine gitu.
Tapi sebenarnya ada satu hal lagi yang perlu sahabat ketahui. Yaitu Cara Mengkombinasikan Beberapa Conditional Tag Sekaligus. Awalnya dulu, saya saja sempat bingung juga. Karna perintah tag yang satu ini memang cukup mengajak kita untuk harus berpikir menggunakan logika. Nah, karna tulisan ini saya rasa sudah cukup terlalu panjang jadi nanti kita lanjutkan dilain waktu saja yaaa.. Biar lebih enak membahasnya secara detail dan lengkap dengan contoh-contohnya. Semoga pelajaran hari ini cukup bisa menjadi dasar buat sahabat khususnya untuk sahabat bloger yang mau bereksperimen mengoprek tampilan template blog nya menjadi lebih menarik. Kalau ada kendala yang gak dipahami boleh kok sharing aja lewat kotak komentar dibawah tulisan ini. Saya malah sangat senang jika bisa membantu masalah sahabat. 😀
Sampai jumpa di tutorial Blogger berikutnya.. Semangat Berkarya yaa!!
Satria Aji Putra
Bagaimana saya mau copas scriptnya? sedangkan fitur block dan klik kanan sudah didisable -_-
·Chaidir
Gak di-disable kok Mas.. 🙂
·Coba aja block trus klik kanan, scriptnya pasti tetep bisa di copy